SOCIAL MEDIA

Jumat, 14 Februari 2025

Woman Support Woman is bullshit?

 Hallo girls…



Gemes gak sih di sosial media lagi panas soal perselengkian para suami seleb Tiktok cantik spek bidadari AJ dan IW. Udah deh kalau soal kayak gini netijen langsung heboh, berasumsi abc dan lagi-lagi perempuan yang lebih disudutkan. Pertama pasti dari fisik, lalu mengorek hal lainnya…sedangkan pihak lelaki? Hmm jarang dan mungkin sih udah abis kena mental duluan sama istri sah nya ya.


Katanya dunia gak ramah bagi perempuan, emang bener kok. Contohnya jika ada seorang perempuan sudah menikah, belum hamil…pasti ditanya terus “kapan hamil?” Gak cowoknya yang ditanya “eh subur gak lo? Udah dibuahi?” Gak kan. Giliran ada korban pemerkosaan yang sampai hamil, malah solusinya kadang ngaco dinikahkan dengan pelaku. 


Ironisnya yang judge lebih parah dari sesama perempuan, bisa kejam banget. Sampai saat ini tahun 2025 perdebatan ASI vs Sufor, IRT vs Working mom atau Normal vs SC gak kelar-kelar. Coba laki-laki, apa ada tuh mokondo vs provider atau papa anter sekolah vs papa di rumah aja? Gak ada.


Gak sampe situ aja, perempuan terus dibuat trust issue dan fear mongering dengan “perempuan harus punya penghasilan, karena kita harus berdiri di kaki sendiri. Suami kalau gak diamibil tuhan ya diambil perempuan lain.” Instead of perempuan harus pintar kelola uang atau melek financial beserta solusi-solusi lainnya. Belum lagi, cita-cita perempuan sekarang juga banyak yang ingin jadi trophy wife haha. 


Trophy wife yang mereka pikir itu enak dan dijadikan standar baru untuk pamer di sosial media, diatur suami dan nurut terus bergelimang harta bisa hidup ala ibu-ibu di Jaksel yang “kelihatannya” seru banget gak harus kerja keras. Mending fokus ugrade diri dan berdaya girls, jadi trophy wife juga gak mudah, gak cukup modal cantik kayak ani-ani. 


Semua bisa aja menyerang perempuan apapun kastanya, cara kita fight back ya dengan otak cerdas, punya skill dan berdaya. Jangan mau jadi perempuan yang mengganggu rumah tangga lain apalagi obsesi memiliki punya orang lain, inget hukum tabur tuai dan doa orang terdzalimi. Jangan mudah juga terpancing sama standar hidup sosial media yang bikin perempuan gak punya harga diri. Pada akhirnya semua yang kita cari itu ketenangan kok. Beneran deh.